Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) Bengkulu dan PMKRI Cabang Bengkulu sama-sama bergerak melakukan Aksi Sosial melawan bahaya penyebaran COVID-19 kususnya di kota Bengkulu
Foto Kegiatan di Pasar Panorama.
Atas
inisiatif dari kedua organisasi kemahasiswaan yakni Ikatan Mahasiswa Papua
(IMAPA) Bengkulu dan (PMKRI) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
Cabang Bengkulu, maka kedua organisasi tersebut sesuai hasil pertemuan dan
diskusi yang telah disepakti bersama-sama sebelumnya memilki rencana atau plan
bahwa Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu meyuarakan aspirasi rakyat
serta juga memberikan contoh kepada masyarakat tapi juga mampu memberikan
masukan, saran dan solusi kepada pemerintah terkait dengan masalah pandemi Virus Corana yang sekarang sedang
terjadi dan dialami oleh seluruh umat manusia diseluruh belahan dunia.
Berdasarkan hasil
kesepakatan bersama dari masing-masing organisasi PMKRI Cab. Bengkulu dan (IMAPA)
Bengkulu, maka rencana target utama yang akan dijalankan kedua organisasi
tersebut adalah : pasar lokal yang ada di kota Bengkulu, yaitu pasar Kaget,
Pasar Minggu, dan Pasar Panorama guna melakukan aksi sosial memutuskan rantai
penyebaran COVID-19 di kota Bengkulu. Sebelumnya kedua organisasi tersebut
telah melakukan survei turun langsung ke lapangan melihat situasi dan keadaan kondisi pasar, survei dipimpin langsung oleh kedua ketua organisasi, Legison
dan Surya serta beberapa anggotanya. Kenapa pasar menjadi target utama, karena
di pasar adalah pusat tempat dimana roda perekonomian berjalan, orang-orang akan lebih banyak melakukan transaksi jual beli dan sebagainya, maka sudah pasti bahaya penyebaran virus corana akan
semakin cepat menyebar dan tertular kepada orang lain dilingkungan pasar
tersebut, apalagi bahaya penyebaran virus corona di Bengkulu sekarang ini sudah
menyebar dan penularannya sudah lebih kepada masyarakat lokal.
ketua Umum PMKRI Cabang Bengkulu, Surya kiri dan sebelah kanan
Ketua Umum (IMAPA) Bengkulu Legison.
Di Indonesia
angka penyebaran dan orang yang positif terkena COVID-19 terus meningkat tiap
harinya dari berbagai daerah atau provinsi dan kabupaten, oleh sebab itu “terkhusus
buat kota studi dan provinsi kota kami tercinta Bengkulu, perlu untuk
disuarakan, dikampanyekan dengan langsung turun ke lapangan, walaupun itu adalah
resiko yang harus ditanggung masing-masing dari kita, selanjutnya dari kami
mahasiswa sendiri dan juga masyarakat harus bergerak bersama-sama ikut serta membantu
pemerintah agar kita sama-sama dapat memutuskan rantai penyebaran COVID-19 ini
di kota Bengkulu, himbau kedua pemimpin oraganisasi tersebut yakni Surya Sinabutar
ketua umum PMKRI Cab. Bengkulu dan ketua umum (IMAPA) Bengkulu Yoel Legison
Enumbi.”
Proses pembuatan tempat dudukan air untuk cuci tangan.
Selanjutnya,
langkah yang telah dijalankan teman-teman mahasiswa adalah membuat tempat dudukan
air untuk mencuci tangan dan ditaruh di pasar, menyediakan sabun, membagikan
beberapa masker kepada para pedagang di pasar dan juga kepada para pengunjung pembeli,
mereka juga melakukan aksi mengkampanyekan serta memberikan edukasi,
sosialisasi terkait bahaya penyebaran COVID-19, dan bagaimana cara menjaga
kesehatan dengan menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pihak
kesehatan dan pemerintah agar dapat mencegah bahaya virus tersebut. Semua peralatan
itu mereka kumpulkan dari hasil sumbangan mereka sendiri, untuk membuat tempat dudukan
cuci tangan, mereka mengumpulkan kayu dan papan bekas dan membuatnya sendiri,
untuk menampung air mereka juga mencari galon bekas dan ember bekas layak pakai,
untuk masker ada donasi dari teman-teman lain yang sudah membantu
menyumbangkannya.
Dalam rangka
aksi sosial ini, teman-teman mahasiswa juga telah mentaati protokol kesehatan
yang sudah ada, mereka tetap memakai masker saat bepergian keluar dan pada saat
melakukan aksi tersebut juga, menjaga jarak dan lain sebagainya. (Rabu, 27 Mei
2020), mereka telah berhasil menyediakan tempat dudukan air cuci tangan dengan
galon dan ember, menyediakan sabun, membagikan masker, dan mengkampanyekan
serta sekaligus mengedukasikan masyarakat di pasar terkait dengan bahaya
penyebaran wabah COVID-19 dan bagaiamana cara mengatasi bahaya virus tersebut
dengan cara menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Aksi pertama tersebut
dilakukan di pasar kaget Bengkulu. (Kamis, 28 Mei 2020), mereka langsung turun
ke dua titik pasar, yaitu pasar minggu dan pasar panorama, disana mereka
mengkampayekan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan bahaya wabah
penyebaran virus corona, menempelkan dan membagikan selembaran kertas brosur
terkait dengan protokol kesehatan pedagang dan konsumen di pasar, mereka juga
melakukan wawancara langsung kepada para pedagang di pasar terkait dengan
hal-hal apa saja yang dibutuhkan pasar agar pasar tetap berjalan normal tetapi
tetap menaati peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah kota Bengkulu
dengan menjalankan protokol kesehatan di lingkungan pasar, sayangnya di pasar
minggu dan pasar panorama, mahasiswa tidak dapat membantu lebih dengan
menyediakan peralatan yang sudah disediakan sebelumnya di pasar kaget Bengkulu,
hal tersebut dikaranekan masalah finansial yang terbatas, namun patut harus
diberi apresiasi karena mereka mampu memberikan contoh yang baik kepada
masyarakat terkhsususnya di pasar-pasar lokal yang ada di kota Bengkulu agar
kita sama-sama dapat memutuskan dan mengatasi masalah pandemi virus ini.
Foto kegiatan di pasar Kaget Bengkulu
Terkait
tentang aksi tersebut, PMKRI Cab. Bengkulu dan (IMAPA) Bengkulu juga berencana
dan akan berusaha untuk meminta bertemu dengan Walikota Bengkulu guna membawa
aspirasi masyarakat para pedagang pengunjung pasar lokal dari ketiga pasar
tersebut, yakni pasar kaget, pasar minggu dan pasar panorama. Data hasil survei
yang dilakukan kedua organisasi tersebut juga sudah ada untuk dibawa ke
walikota, agar apa yang menjadi aspirasi masyarakat dapat tercapai dan kita
juga dapat sama-sama memutuskan rantai penyebaran virus corona yang ada di kota
Bengkulu.
Ketua Umum PMKRI Cab. Bengkulu saat berorasi bersama kawan-kawan.
Lalu berdasarkan
data dilapangan yang bisa disampaikan saat ini adalah, ketika mahasiswa
melakukan aksi sosial tersebut di pasar minggu dan pasar panorama, memang masih
banyak masyarakat yang belum sadar dengan bahaya penyebaran virus ini, dipasar
masih terlihat sekali banyak masyarakat yang berkerumunan tampa menjaga jarak
antara satu dengan yang lainnya, ada juga yang tidak memakai masker, berbagai
macam situasi sudah dilihat dan informasi sudah dikumpulkan. hal ini tentunya
sulit untuk dikendalikan, Surya dan Legison juga mengatakan mewakili anggota
organisasi lainnya “bahwa perlu adanya ketegasan dari pihak pemerintah kota
Bengkulu, mungkin pemerintah bisa menempatkan pihak keamanan Satgas COVID-19 di
pasar dan benar-benar harus dikontrol agar masyarakat bisa tertib dalam menajalankan
protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, hal tersebut sangat penting supaya
masyarakat benar-benar paham akan bahayanya
wabah virus ini.”
Foto kegiatan di Pasar Minggu dan Pasar Panorama
Mari kita
sama-sama saling membantu memutuskan rantai penyebaran COVID-19 ini, dengan
cara tetap menjaga kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan yang telah
ditetapkan. Kita semua berharap semoga wabah virus corona ini cepat berkahir
dan seluruh aktivitas masyarakat dapat benar-benar berjalan kembali normal seperti
semulanya.
- Penulis :
Cameroon Choky
Komentar